Salah satu distribusi yang memiliki
program instalasi yang sangat baik adalah Red Hat sehingga instalasi dapat dilakukan secara
otomatis. User hanya perlu memasukkan informasi mengenai sistem yang dimiliki
dan sisanya akan dikerjakan oleh program instalasi tersebut. Oleh karena itu
sebelum melakukan instalasi sebaiknya mengumpulkan dulu dokumentasi mengenai
semua hardware yang dimiliki, kalau perlu siapkan buku manual
komputer, beli cemilan + kopi karena lumayan panjang prosesnya
Persiapan
Periksa apakah semua hardware komputer memang
tercantum dalam daftar Hardware-HOWTO atau RedHat Compatibility
List bila ada hardware yang tidak tercantum, catat dan tanyakan ke
forum Mailing List
Linux mungkin ada orang lain yang mempunyai masalah sama tapi berhasil
menangani masalah hardware tersebut.atau lewati saja tahapan ini dan explorasi - baru stelah stack - googling dah
Membuat Disket Boot dan Supplemental
Bila instalasi RedHat Linux direncanakan melalui NFS, hard
disk, FTP, SMB atau PCMCIA maka disket boot dan supplemental
ini harus disiapkan lebih dahulu. Untuk itu diperlukan dua buah disket 3.5 inci
high-density (1.44MB) yang telah di format. Beri label pada disket
tersebut, masing-masing RedHat Boot Disk dan RedHat Supplemental
Disk.
Untuk membuat kedua disket itu dari MS-DOS, jalankan
program rawrite.exe yang terdapat pada cd RedHat:
d:
cd \images
\dosutils\rawrite
rawrite akan menanyakan nama disk image. Masukkan
disket RedHat Boot Disk di drive A:, ketik boot.img dan tekan
Enter. Selesai, disket RedHat Boot Disk bisa dikeluarkan dari drive A:
Setelah selesai jalankan lagi rawrite.exe. Masukkan disket
ke Supplemental di drive A:, ketik supp.img dan tekan Enter.
Selesai.
Untuk membuat kedua disket itu dari sistem Linux, dapat
digunakan program utilitas dd. Mount dulu cd RedHat kemudian
pindah ke direktori images di CD-ROM. Gunakan perintah ini untuk membuat
RedHat Boot Disk:
dd if=boot.img of=/dev/fd0
bs=1440k
Kemudian untuk RedHat Supplemental Disk dibuat
dengan perintah:
dd if=supp.img of=/dev/fd0
bs=1440k
Instalasi Tanpa Menggunakan Disket Boot
Bila ada MS-DOS di dalam komputer, instalasi dapat langsung
dilakukan tanpa bantuan disket boot. Program instalasi RedHat dapat
langsung di jalankan dari prompt MS-DOS:
d:
cd \dosutils
autoboot.bat
Catatan: Distribusi terbaru RedHat kabarnya malah bisa
langsung boot dari CD-ROM begitu cd tersebut dimasukkan dalam cd drive
komputer.
Virtual Console
Saat instalasi berlangsung, user tidak hanya bisa
melihat kotak dialog yang menuntun proses instalasi tapi bagi user yang
sudah berpengalaman juga dapat melihat proses diagnostik dan jalannya proses
dengan memanfaatkan virtual console. Lima buah virtual console
yang tersedia dapat membantu mengatasi masalah saat instalasi, yaitu:
Console 1 menampilkan kotak dialog
Console 2 menampilkan prompt shell
Console 3 menampilkan pesan-pesan instalasi program (install log)
Console 4 menampilkan pesan-pesan kernel dan sistem program lainnya (system log)
Console 5 menampilkan pesan-pesan lainnya
Console 2 menampilkan prompt shell
Console 3 menampilkan pesan-pesan instalasi program (install log)
Console 4 menampilkan pesan-pesan kernel dan sistem program lainnya (system log)
Console 5 menampilkan pesan-pesan lainnya
Untuk berpindah-pindah console dapat dilakukan
dengan menekan tombol Alt+F1, Alt+F2 .... Alt+F5. Tidak perlu harus mengetahui
pesan-pesan di console lain karena instalasi di console 1 sudah
lebih dari cukup.
Instalasi dari CD-ROM
Instalasi yang paling mudah adalah melalui distribusi
CD-ROM RedHat 5.1 walapun cara lain seperti melalui hard disk, NFS, FTP
dan lain-lain tidak juga terlalu sulit. Saya hanya menuliskan langkah-langkah
instalasi melalui CD-ROM saja.
Booting
Dapat dilakukan melalui boot disk yang telah dibuat
sebelumnya atau melalui MS-DOS dengan program autoboot.. Bila memilih
melakukan boot dari disk boot , masukkan disket tersebut dan boot
komputer. Beberapa saat kernel akan memeriksa hardware, bila tidak ada
masalah akan di tampilkan boot: prompt. Tekan Enter begitu prompt
tersebut muncul. Parameter bisa ditambahkan bila hardware tidak
terdeteksi, misalnya:
boot: linux hdc=cdrom
Bila melalui MS-DOS, masuk ke direktori d:\dosutils disitu
ada batch file, autoboot.bat yang bisa langsung di jalankan.
Program Instalasi
Kotak dialog pertama kali yang muncul setelah program
diatas dijalankan adalah kotak selamat datang dari Red Hat, kemudian pilihan
monitor, berwarna atau tidak.
Kotak dialog selanjutnya adalah pilihan keyboard,
gunakan tanda panah atau tombol TAB untuk bergerak.

Selanjutnya adalah kotak dialog pilihan metode instalasi
yang akan dipakai, pilihan pertama Local CDROM dan yang lain NFS, Hard disk,
FTP serta SMB. Untuk kali ini pilihan metode instalasinya adalah dari CDROM
(untuk yang lain mungkin di lain waktu akan saya coba juga).

Program instalasi akan menanyakan apa jenis CD-ROM drive.
Kebanyakan CD-ROM drive untuk home PC adalah IDE/ATAPI. Bila jenisnya
SCSI CD-ROM drive selanjutnya program menanyakan jenis adapter SCSI-nya.
Bila CD-ROM drive bukan termasuk keduanya, pilih other dan driver
untuk CD-ROM tersebut.
Setelah semua informasi benar di masukkan, program
menanyakan apakah akan menginstalasi sistem baru atau upgrade. Pilihan upgrade
hanya bisa dilakukan bila versi lama dari RedHat Linux yang berbasis RPM telah ada dalam
komputer.

Bila yang di pilih Install, program secara otomatis
akan menjalankan program utilitas fips atau disk druid yang akan
menyusun partisi-partisi hard disk.
Partisi Hard Disk
PERHATIAN: Terutama bagi mereka yang akan berbagi partisi
dengan sistem lain (Windows95, OS/2 dll). Kesalahan mempartisi hard disk dapat menghapus
seluruh sistem dan isi hard disk oleh karena itu lakukan bagian ini
dengan hati-hati, bila perlu backup dulu sistem yang ada. (Sepertinya
ini peringatan untuk hati-hati yang kesekian kali dan saya harap Anda tidak
berpikir Linux sangat tidak aman dan susah di instalasi. Peringatan-peringatan
tersebut hanya untuk membuat kita lebih teliti dalam bekerja dan cermat membaca
petunjuk instalasi)
Perintah-perintah yang di gunakan dalam program partisi fdisk
adalah:
·
m,
untuk menampilkan seluruh perintah yang tersedia berikut penjelasannya/help.
·
p,
untuk menampilkan tabel partisi hard disk.
·
n,
membuat partisi baru.
·
t,
mengeset atau merubah tipe partisi.
·
l,
menampilkan daftar tipe-tipe partisi berikut nomor ID masing-masing.
·
w,
menyimpan semua perubahan yang telah dilakukan.
Sebelum mulai, selalu periksa
informasi partisi hard disk saat itu dengan perintah p. Sedikitnya
diperlukan dua buah partisi untuk Linux, yaitu partisi untuk root
dan swap tapi bila spasi hard disk tidak membatasi bisa di
buat beberapa partisi lain.
Partisi dibuat dengan perintah n
dan kemudian bisa dipilih e untuk partisi extended dan p
untuk partisi primer. Pilih p untuk pertama kali ini.
Berikutnya adalah menentukan silinder awal dan besar partisinya, misalanya
untuk partisi ini diinginkan besarnya 500MB maka masukkan +500M. Sampai disini,
partisi Linux native yang pertama sudah terbentuk.
Selanjutnya adalah membuat partisi
swap. Partisi ini digunakan sebagai penampung informasi yang sedang
tidak digunakan oleh RAM, tujuannya agar RAM tetap memiliki ruangan yang kosong
untuk menerima informasi baru. Beberapa orang berpendapat partisi ini harus
diberikan sedikitnya 32MB saat menjalankan X Window atau sedikitnya 2 kali
jumlah RAM. Tapi beberapa orang yang memiliki RAM lebih dari 64MB melaporkan
sistem mereka dapat bekerja dengan baik walaupun tanpa partisi swap.
Membuat partisi swap sama halnya
dengan diatas, dengan perintah n, pilih p dan tentukan silender
awal serta besarnya partisi swap tersebut. Untuk partisi swap,
tipe partisinya harus dirubah dengan perintah t dan masukkan kode hex
82 untuk partisi ini.
Bila ruang hard disk
masih tersisa ulangi pembuatan partisi yang lain. Kita di ijinkan membuat
hingga empat buah partisi primer dalam sebuah hard disk, setelah itu
hanya dapat di buat partisi extended di masing-masing partisi primer.
Setelah semua partisi di buat,
tekan w untuk menyimpannya dan akan kembali ke program instalasi.
Selanjutnya partisi swap baru di buat akan di format supaya bisa di
gunakan untuk Linux. Bila ada partisi sistem lain, misalnya Windows95, kita
diberi kesempatan untuk memberikan nama mount point ke partisi
tersebut agar nanti Linux bisa membaca partisi tersebut. Tombol Edit dapat
digunakan untuk merubah mount point masing-masing partisi.

Instalasi Paket Program
Instalasi paket program adalah
tahap berikutnya dari rangkaian tahap instalasi RedHat Linux. Instalasi paket
program juga akan dipandu dengan baik, pertama kali akan ditampilkan kotak
dialog yang menampilkan komponen program yang telah dikelompokkan secara rapi
oleh RedHat. Tapi kita bisa memilih paket-paket program apa yang ingin di
instalasi dengan mengaktifkan(memberi tanda *) pada pilihan Select
individual packages.

Kadang-kadang, program tertentu
tergantung pada program lain supaya dapat bekerja dengan baik. Hal ini disebut dependency
dan ini sering terjadi bila user yang tidak berpengalaman memilih Select
individual packages dan menentukan sendiri paket program yang ingin di
instalasi. Tapi tidak perlu khawatir, bila program instalasi mendeteksi adanya
paket program tidak dipilih padahal dibutuhkan oleh paket program lain maka
secara otomatis program instalasi akan menunjukkan paket-paket program yang
harus di instalasi.

Format, Instalasi dan Menunggu
Tugas selanjutnya biarlah
dikerjakan oleh program instalasi, memformat semua partisi dan menginstalasi
paket program yang telah ditentukan. Pekerjaan ini akan memakan waktu sedikit
lama dan yang dapat kita lakukan saat itu adalah hanya menunggu. Siapkan saja
minuman dan kudapan secukupnya karena menunggu selama kurang lebih 30 menit
bisa sangat membosankan bila tidak dilewati sambil menikmati minuman dan
kudapan favorit.
Bila tidak ada masalah, waktu
menunggu akan berakhir dengan tampilan kotak dialog selanjutnya, yaitu
Konfigurasi Alat seperti mouse, video, monitor, kartu ethernet
dan printer.
Konfigurasi Alat
Mouse
Setelah memformat seluruh
partisi dan menginstalasi semua paket program, selanjutnya secara otomatis
program instalasi akan mendeteksi kehadiran mouse berikut port di
mana mouse tersebut dihubungkan.
Video Card dan Video Monitor
Bila saat instalasi paket program
kita memilih X Window System, maka program instalasi akan menjalankan
Xconfigurator. Pertama, akan ditanyakan informasi mengenai kartu video bila
kartu video yang kita miliki tidak ada dalam daftar yang di berikan, cobalah
pilih unlisted card. Kedua, Xconfigurator akan memberi daftar pilihan
monitor atu pilih saja custom bila monitor milik kita tidak ada dalam
daftar.
Selanjutnya adalah pilihan modus
video. Pilih modus video yang ingin di jalankan tapi perhatikan jumlah memori
video yang dimiliki, untuk 1MB video memori tidak cukup baik menjalankan modus
32.
Semua informasi di atas akan
ditulis dalam file /etc/X11/XF86Config.
Networking
Bila komputer tidak di
rencanakan untuk di hubungkan dengan mesin lain dalam suatu jaringan, pilih
saja No. Bila dipilih Yes, kita harus memasukkanIP address, netmask, default
gateway dan nameserver primer serta domain name, hostname dan
nameserver tambahan lainnya.
Printer
Konfigurasi printer bisa di
lewati dan di setup di lain waktu. Koneksi printer dapat dipilih: Local,
Remote atau LAN-Manager. Kemudian ditanyakan nama queue,
direktori spool, merek dan modelnya, ukuran kertas yang dipakai serta
kedalaman warna bila printernya berwarna.
Untuk local printer harus
diberikan nama port dimana printer tersebut dihubungkan. Untuk remote
printer memerlukan IP address host serta nama queue di remote
host. Sedangkan untuk printer LAN-Manger memerlukan nama host,
IP number host, nama printer, username yang akan menggunakan
printer dan password-nya.
Clock
Program instalasi juga akan
menanyakan time zone dimana kita berada dan mengeset CMOS clock
komputer. Bila clock diset untuk waktu lokal, Linux maupun sistem
operasi lain (seperti Windows95) akan menggunakan clock tersebut. Bila
diset menggunakan GMT atau UTC, Linux akan mengikuti perubahan itu tapi
Windows95 tidak.
Password
Isian password muncul
setelah seting clock. Password ini adalah password root
dan digunakan untuk melindungi sistem. Perlu dua kali memasukkan password
dengan benar, password sedikitnya enam karakter atau angka dan dapat
berupa huruf besar atau kecil, atau campuran diantara itu semua. Password
sebaiknya tidak mudah ditebak orang lain dan jangan melupakan password
ini karena sistem tidak akan bisa dibuka tanpa password.
Kotak dialog berikutnya adalah
Instalasi LILO, Linux Loader.
Instalasi LILO
Setelah mengeset password,
selesai sudah instalasi RedHat Linux. Bisa dilanjutkan dengan menginstalasi
LILO jika dikendaki. Kotak dialog LILO menanyakan di mana LILO akan di
instalasi. Pilih dimana LILO akan diletakkan atau Skip saja bila tidak
ingin menginstalasinya. Cobalah dengan memilih MBR.

Setelah menekan Ok,
program instalasi akan mereboot sistem, tunggu beberapa detik. Pada
beberapa komputer ada kalanya BIOS melaporkan adanya penulisan di MBR, pilih
saja Ok atau expected (karena memang kita sengaja menuliskan
informasi LILO di MBR).
Prompt boot: menandakan
LILO telah dimuat tekan Enter atau biarkan beberapa saat , LILO akan meload
kernel Linux (defaultnya, LILO akan meload Linux). Ketikan root
pada prompt login: dan isi password pada prompt password:
Bila melihat prompt pagar
seperti ini
[root@localhost root] #
berarti
instalasi yang melelahkan ini telah berhasil. Selamat
0 Komentar